bahasa duniawi...

membina kitab menyuluh dunia Orwelliah

Nukilan Pope yang disedut untuk permainan sarkas media ternyata berjaya mencetuskan kontroversi. Jualan akhbar bisa ngetop! Reaksi dari para pemimpin Islam hanya dua yang saya temui cukup serasi dengan tuntutan Islam yang saya anuti.

  • mantan Pres. Iran Mohammad Khatami kata, baca dulu teks lengkap sebelum memberi komen (saya sudah baca)
  • Susilo Bambang Yudhoyono: Muslim Indonesia mesti bijak dan bersabar menangani isu sensitif begini
Teks Pope Benedict XVI boleh dilihat sebagai satu instrospeksi diri dan serangan terhadap gejala sekularisasi dikalangan masyarakat Kristian Barat (dan tersembunyi serangannya terhadap kekejaman regim Amerika-Bush). Orang Islam yang tersinggung dengan kata kata Pope tentunya lupa yang Pope itu Kepala Gereja Kristian. Tak kan dia nak memuji muji Islam. Kalau dipuji Islam elok kita jemput Sahibbus Samaahah Pope datang ke Malaysia berceramah. Lain lain komen yang saya temui hanyalah reaksi eceran cetusan dari sumber permainan sarkas media massa.

20.9.06

K.O. dan Kaput

oleh rastom |

Ya, memang lama tak update. Hampir out-of-date. Selepas demam, K.O seminggu, kemudian PC pula meragam, habis kaput! Sekarang sudah mulai persis Phoenix Bangun Semula!

8.9.06

Bilogika: Remix

oleh rastom |

Bahasa Farsi punyai pengaruh besar di rantau ini. Biadab yang Melayu guna punyai dua unsur, bi dan adab, tiada ada adab. Bi peranannya negatif. Untuk lagu Monica Jones yang sudah saya remix dibawah (pop brutal sudah jadi dangdut) sudah diberi tajuk lain. Tiada apa yang hebat pada liriknya dan artisnya juga ibarat pecacai dari arus perdana yang melahirkan Shakira, Beyonce dsb. Ramai yang menyangka lagu pop Indon lebih bermutu dari yang ada di Malaysia. Perbandingan dengan Indon dalam banyak hal adalah tidak adil. Bilogika! Malaysia masih menghasilkan lagu atau apa saja karya kreatif dalam bahasa bahasa yang saya istilahkan bahasa majmuk Malaysia disamping bahasa Melayu, sedangkan Indon kesemua tumpuan hasilan seninya satu bahasa. Maka kesemua aktivis budayanya tanpa mengira etnik berkarya dalam satu bahasa. Tiada Logika (dengan tambahan perisa tabla dan alat tiupan)

Karna aku tak tahu Kau sudah ada yang punya Atau bisikan cinta Ku tahu engkau berdusta Namun ku tak mau mengerti Selama kau masih bersamaku Karna ku suka Ku butuh cinta yang pernah hilang dariku Cinta ini kadang-kadang tak ada logika Bersih semua hasrat dalam hati Ku hanya ingin dapat memiliki Dirimu hanya untuk sesaat Karna aku tak tahu Kau sudah ada yang punya Karna kau telah bisikkan cintamu padaku Ku tahu kau telah berdusta (dengar pakai headphone lagi meletup)
powered by ODEO